Tidak hanya di restoran atau restoran khas Thailand kamu dapat menemukan hidangan khas Thailand Utara. Di pasar malam Chiang Mai terkenal dengan jajanan kaki limanya yang lezat. Dikenal dengan Sai Ua, sosis berbumbu khas Thailand Utara, dapat ditemukan di hampir seluruh pasar malam yang kamu datangi. Tampak seperti gulungan daging, sosis babi ini terkenal karena rasanya yang pedas dan kenyal yang tidak akan kamu temukan di tempat lain. Seperti hidangan Thailand Utara lainnya, dibuat dengan rempah-rempah seperti serai, daun jeruk purut dan lengkuas untuk mengeluarkan rasa daging.
Pasar malam yang terkenal adalah Sunday Walking Street, hanya buka di hari Minggu, dari pukul 4 sore sampai tengah malam. Ada banyak hal yang dapat kamu lakukan di sana selain makan, kamu dapat melakukan pijat kaki di sepanjang jalan atau membuat lukisan diri yang dilukis oleh seniman karikatur yang berbakat. Ini adalah tempat yang cocok untuk berbelanja dan kuliner sepuasnya!
Jika kamu sudah puas dengan kuliner di Chian Mai, manjakan matamu dengan pemandangan indah dengan menyusuri Taman Nasional Doi Inthanon. Itu adalah tempat gunung tertinggi di Thailand. Dikenal sebagai “Roof of Thailand”, taman ini menawarkan lebih dari 500 spesies burung dan beberapa spesies mamalia seperti babi hutan, ungka, rusa dan kambing hutan. Titik tertinggi gunung ini adalah 2.565 meter dengan suhu mencapai -8 derajat celcius. Terlepas dari pemandangan batu berkabut, di taman ini juga terdapat 30 air terjun. Air terjun tertinggi dan terindah di Thailand, nikmati pemandangan luar biasa ketika kamu melihat air terjun Mae Ye dari dekat.
Jika kamu lebih menyukai keramaian dan hiruk pikuk, coba kunjungi Pasar Chiang Mai Gate, sebuah perpaduan yang pas antara warisan budaya dan dunia modern Thailand. Di pagi hari, Ini adalah tempat yang ramai dengan truk dan gerobak motor yang mengangkut hasil bumi segar. Mulai dari unggas hingga bumbu segar, pasar ini dipenuhi oleh orang yang terburu-buru untuk mendapatkan hasil bumi segar. Mereka tutup di sore hari ketika mulai panas. Namun, malam hari adalah saat di mana pesta dimulai. Kios makanan mulai buka dan jalanan yang sepi berubah menjadi pusat keramaian. Kamu akan disuguhi beraneka ragam jajanan, seperti sengkel babi goreng, mangga beras ketan dan beberapa smoothies buah-buahan yang segar.
Area yang sibuk tutup lebih cepat-sekitar pukul 9 malam, jadi jika kamu berkunjung, pastikan sebelum mereka mulai menutup toko, bersiap untuk mengubah tempat itu menjadi pasar basah di pagi hari. Sebuah siklus yang mulus, tidak ada istirahat di tempat itu.
Dan tidak hanya itu yang dapat kamu lakukan untuk merasakan gaya hidup dan kebudayaan Lanna yang unik. Keunikan di Chiang Mai, datanglah pada Januari tanggal 17 sampai Januari tanggal 20 untuk merasakan Festival Payung Bo Sang. Acara itu dirayakan di bulan Januari setiap tahun untuk memberi penghormatan pada pengrajin lokal dan untuk menunjukkan keterampilan mereka melalui payung warna-warni.
Berkunjung saat Februari untuk melihat penampilan keindahan bunga pada Festival Bunga Chiang Mai. Biasanya menampilkan krisan kuning dan putih dan mawar damask- varietas yang hanya ditemukan di Chiang Mai.
Sebuah surga budaya (dan pecinta kuliner), Chiang Mai adalah kota yang harus kamu kunjungi. Terbuat dari warna-warna cerah, warisan yang kaya dan indah, bukanlah tempat yang layak kamu lewati ketika memikirkan liburan di Asia Tenggara.